"Pembicaraan tentang bantuan untuk denuklirisasi, yang Korea Utara menjauh darinya pada tahun 2009, masih buntu menyusul serangannya pada pulan Yeonpyeong dan tenggelamnya sebuah kapal perang Korea Utara. Walaupun negara tersebut telah memiliki satu tempat peluncuran, di Musudan-ri, Tongchang-dong nampaknya jauh lebih rumit. Brown dan seorang kolega adalah yang pertama secara publik mengungkap fasilitas tersebut, pada tahun 2008.
Ia mengatakan kepada kantor berita Voice of America bahwa Pyongyang telah mengembangkan tempat tersebut, di barat laut negara tersebut, selama sekitar 10 tahun.
"Tempat lainnya, memiliki jalanan berlumpur; tempat tersebut cukup primitif. Yang satu ini nampaknya menjadi sebuah tempat yang lebih serius dengan dukungan fasilitas yang dibutukan untuk mempertahankan sebuah program – apa yang akan Anda ingin lakukan jika Anda serius tentang pengujicobaan misil jangkauan panjang," Daniel Pinkston, analis yang berbasis di Seoul untuk Kelompok Krisis Internasional, mengatakan kepada kantor berita Washington Post.
Namun Michael Elleman, seorang pakar proliferasi di Institut Internasional untuk Studi Strategi, mencatatkan: "Tidak jelas mengapa Korea Utara membangunnya, karena fasilitas yang sudah ada di Musudan-ri sesuai dan terlokasi lebih baik untuk peluncuran ruang angkasa, atau misil-misil terhadap target AS atau Jepang."
Ia menambahkan bahwa walaupun kemungkinan peluncuran tersebut digunakan di masa mendatang, mengingat betapa dekatnya tempat peluncuran tersebut mencapai penyelesaian, tidak jelas digunakan untuk apa tempat tersebut.
Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, mengatakan bulan lalu bahwa Korea Utara menjadi sebuah ancaman dan ia percaya bahwa hal ini akan mengembangkan sebuah misil balistik antar benua dalam lima tahun.
Namun para pakar proliferasi menjadi skeptis, menggagaskan bahwa walaupun Pyongyang telah berusaha untuk menciptakan sebuah misil jangkauan panjang selama bertahun-tahun, ujicobanya telah menjadi sporadis dan secara luas tidak sukses.
David Santoro, juga dari Institut Internasional untuk Studi Strategi, mencatatkan: "Jauh lebih penting (dari pada tempat ini) adalah misilnya sendiri. Dan dalam masalah ini, Korea Utara tidak memiliki teknologi untuk menyerang AS, maupun apakah Korea Utara akan mendapatkan misil tersebut kapan saja, segera, disamping apa yang Robert Gates sarankan bulan lalu. Uji Coba ICBM yang negara tersebut lakukan pada tahun 2006 dan 2009 cukup mengungkap dalam masalah ini."
Brown juga mencatatkan kegagalan uji coba tes tersebut, namun bahwa Korea Utara kemungkinan besar memanfaatkan uji coba Iran yang "jauh lebih sukses" dan penelitian yang lebih terdanai dengan baik..
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TULISNYA YANG BAIK-BAIK YA!!!